11/07/13

Hey Kamu!

Hey, kamu! Itu kamu! Kamu yang disana! Iya kamu!

Tahu tidak, aku mimpi kamu, loh. Kenapa? Tidak tahu? Bukannya memang selalu seperti itu, ya.  Aku selalu peduli dengan kehidupanmu, tapi kamu pasti tak mau tahu dengan kehidupanku. Aku selalu memerhatikanmu, tapi kamu bahkan melirikpun tidak kepadaku. Aku selalu tahu tentang dirimu, tapi kamu mungkin tak akan pernah tahu tentang diriku.

Lucu, mengingat betapa seringnya aku memikirkan kamu disaat kamu tak pernah sedetikpun memikirkanku. Lucu, begitu banyak waktu kulewati untuk berandai-andai tentang kita, jika kita bersama. Jika kita merajut napas berdua. Jika kita menjalin jemari kita sepanjang masa. Jika kita menautkan hati sampai tua renta. Tapi itupun 'jika'. Karena aku hanya mengandaikan, tidak benar-benar melakukan.

Aku memang pandai berandai, aku memang ahli bermimpi. Tapi aku tidak benar-benar berani untuk beraksi. Mengejar apa yang harusnya kukejar. Mengusahakan apa yang wajibnya kuusahakan. Memperjuangkan apa yang patutnya kuperjuangkan. Yaitu kamu, kamu dan cintamu.

Mungkin aku terlalu egois karena takut hatiku teriris. Mungkin karena itulah aku tak pernah bisa mendapatkan kamu. Karena aku tak pantas. Atau setidaknya belum untuk saat ini. Kenapa? Karena katanya, Kita harus rela berkorban demi orang yang kita sayang. Tapi aku, untuk patah hati saja tak punya nyali.

Mungkin juga ini memang sudah jalannya. Bahwa ketika aku mati, kamu tak akan pernah mengetahui tentang perasaanku. Bahwa ketika kamu mati, kamu tak akan pernah mengetahui tentang cintaku. Bahwa ketika semua orang mati, aku hanya akan membawa semua itu bersamaku. Mati dan membusuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar